SELAMAT DATANG DI BLOG FIKRIABDULLAH

Rabu, 22 Juli 2009

Surat Untuk Ambar dari Sabda

Waktu itu…
Sejuknya embun pagi merember ke ubun-ubun, teteskan air kedamaian, berikan kasih sayang, ketenangan, dan kebahagiaan kepada orang iman. Matahari terbit di ufuk timur, terangi afak yang tak henti-henti berfikir, membaca zikir yang menggetarkan. Sunda menyimpan berita, bandung bereaksi, tepatnya hari jumat ?, 31 Agustus 84. engkau mulai mengukir hidup, melukis kisah, merendah sejarah, menyulam hikayat, dan menyusun riwayat.
Waktu itu…
Alam kepakkan sayap takdir, langit diam seribu bahasa, bumi berdiri meniti merenung seperti gunung menerima gurat yang maha luhung. Dunia menyimpan kodrat ilahi Rabbi, iradat bersatu pada lahirnya insane suci. Putih bersih, bening, hening, bersatu pada tangis yang disambut suka cita Ayah dan Ibu. Telapak tangan ayah dan ibu bergantian mengelusmu, keluarkan bahasa saying yang teramat sangat,”ambar wulandari” engkau diberi nama.
Sekarang…
Detik pergi, menit meniti, jam berjalan minggu bertumbuh-tumbuh, bulan berganti, tahun beruyun-uyun. Tak terasa, delapan belas tahun telah berlalu. Engkau hidup di dunia ini, menjalan arti hidup dan kehidupan. Mari sibakkan hati, telah sampai dimana perjalanan? Lebih mendekatkan kepadaNya atau menjauh? Mari, kita iktiarkan saja pada ikhtiar dan do’a
Hari ini…
Angin lembut berhembus, menggoyangkan ranting pepohonan, melambai, membangunkan sanubari yang suci. Indahnya mengikat hati, menuntun hatiku memberikan kata “selamat ulang tahun” untukmu. Dengarkan doaku yang ditulis di selmbar hati dan dibacakan di sepanjang harapan. Tuh di sana, diujjung sepi, pada tetes air wudhu dan sajadah kasih sayang, waktu sendiri merambah tanah hitam asal kehidupan kita semua. Dengarkan oleh hatimu yang tulus…amin…

Sabda Sanjaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar